Sabtu, 26 September 2009

Metode Al Ghuroba Menghadapi Jahiliyah

Rasulullah SAW bersabda :

"بدأ الإسلام غريبا وسيعود غريبا كما بدأ فطوبى للغرباء"

“Islam datang mula pertama dalam keadaan asing, dan dia akan kembali asing sebagaimana keadaan mula pertamanya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing.”

Syekh Abdul Majiid Abdul Majiid hafizhahullah, dalam kitabnya “Manhaj Al Ghuroba Fii Muwaajihatu Al Jaahiliyyatu” (Metode Al Ghuroba Menghadapi Kejahiliyahan) menjelaskan empat ciri dan karateristik pokok dari kelompok Al Ghuroba, yang berada di tengah-tengah masyarakat jahiliyah. Berikut uraian beliau :

1. Ghuroba' adalah orang-orang yang terusir dari kabilahnya/tempat tinggalnya.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa nabi SAW bersabda: "Islam bermula dalam kondisi yang asing, ia pun akan kembali dalam kondisi yang asing sebagaimana ia bermula. Maka bergembiralah bagi orang yang terasing", lalu sahabat bertanya: "Siapakah orang yang terasing itu wahai rosulullah?", beliau menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang terusir dari kabilah-kabilahnya" (Musnad Ahmad 3596). Jika kondisi sudah demikian, maka seorang mukmin akan mengalami sebagaimana pada zaman nabi SAW, karena seorang yang terusir dari kabilahnya ia akan menjadi seorang muhajir yang terpisah dari keluarganya, hartanya, dan juga tanah tempat tinggalnya.

2.Mereka terasing dan mereka berpegang teguh dengan dien dan petunjuk salafushshalih.

Ibnu Hajar dalam Fathul Baari dalam menjelaskan hadits nomor 3377 berhujjah bahwa sebab generasi pertama disebut-sebut sebagai generasi terbaik adalah karena mereka dahulu kala merupakan orang-orang yang terasing dengan keimanan mereka yang berada di tengah-tengah banyaknya orang kafir, dan mereka bersabar atas siksaan orang kafir dan berpegang teguh dengan dien.

3.Kelompok yang menang yang ditolong (al-manshuurah) yang diantara syaratnya adalah berperang dan tidak akan musnah.

Nabi SAW banyak menyebutkan tentang sifat mereka, diantaranya beliau bersabda: "Akan terus eksis sekelompok dari umatku yang berperang diatas kebenaran (al-haq), yang menang atas setiap orang yang menentang mereka, hingga pada akhir generasi mereka akan membunuh Dajjal" (Musnad Ahmad 19073).

Dari hadits ini dapat dipahami bahwa sifat thaifah manshurah antara lain: a) berperang di jalan Allah untuk memenangkan dien, b) kelompok yang akan terus eksis selamanya, c) mereka berada di atas kebenaran (al-haq) yang berarti mereka mengikut salafushshalih yang berpetunjuk dengan Al-Quran dan As-Sunnah, d) mereka adalah kelompok yang menang yang ditolong.

4.Mereka memiliki 'azam yang kokoh, jiwa yang jujur, dan menepati janji.

Allah ta'ala berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 23: "Diantara orang-orang yang beriman itu terdapat orang-orang yang jujur dengan apa yang mereka janjikan kepada Allah ta'ala, maka diantara mereka terdapat orang yang telah gugur dan diantara mereka pula ada yang masih menanti-nanti, dan tiadalah mereka sedikitpun mengubah janji mereka kepada Allah ta'ala".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar