Sabtu, 26 September 2009

Hawaa’ Barayev, The Sword of the Hijab

Kepada seluruh ummat muslim,

Kepada mereka yang gagal memenuhi kewajibannya kepada saudara-saudara mereka di Chechnya.

Kepada mereka yang membuang-buang waktu mereka dengan mengumbar kata-kata ketika muslimin di Chechnya dan dibelahan bumi lain sedang dibatai.

Perhatikanlah sebuah pesan yang disampaikan oleh seorang muslimah muda berhijab yang bahkan belum genap berumur 20 tahun, kerika menyampaikan kata-kata terakhirnya : “Aku tahu apa yang aku lakukan, syurga memiliki harga dan aku berharap ini akan menjadi harga untuk syurga.”

Beberapa waktu yang lalu, saudari Hawaa` Barayev mengendarai sebuah mobil yang dipenuhi dengan bahan peledak melewati jalan Alkhan Kala dan memasuki sebuah gedung yang digunakan oleh pemimpin pasukan khusus Rusia di Chechnya. Para pasukan Rusia telah berusaha menghentikannya dengan melepaskan serentetan tembakan, akan tetapi ALLOH ta`ala berkehendak memberikan kemenangan padanya dan pada pesannya “Aku tahu apa yang aku lakukan, syurga memiliki harga dan aku berharap ini akan menjadi harga untuk syurga.”. Dia mengendarai mobilnya melalui pintu gerbang menuju pusat gedung. Dan meledaklah bahan peledak yang dibawanya tadi, menghancurkan bangunan dan menyebabkan rusak berat.

Setelah debu lenyap, didapati sebanyak 27 tentara Rusia kebanyakan dari mereka merupakan senior Pasukan Khusus terkapar tewas. Gedung yang digunakan oleh pasukan khusus Rusia rusak berat, dan pasukan Rusia yang berjumlah 270.000 orang itu hanya bisa menyaksikan kejadian tersebut tanpa bisa melakukan apa-apa, ketika seorang jundulloh (Hawaa` Barayev) menusukkan pisau kejantung pasukan elite Rusia. Kerusakan berat pada gedung dan ratusan pasukan Rusia yang panik dan mengelilingi lokasi pasca serangan menunjukan kebohongan pernyataan resmi pihak Rusia bahwa hanya sedikit prajurit yang terbunuh atau luka-luka pada saat serangan.

Pengorbanan dirinya untuk meraih ridho ALLOH ta`ala dan muslim lainnya adalah sebuah peringatan pada orang-orang kafir tidak hanya di Chechnya, tapi seluruh dunia, bahwa ummat muslim tidak akan lagi menerima kedzoliman orang-orang kafir. Hal tersebut merupakan peringatan pada mereka yang berfikir bahwa mereka bisa melakukan kekejian terhadap ummat muslim, wanita dan anak-anak tanpa memperoleh balasan sedikitpun.

Hawaa` Barayev telah memberi pelajaran pada musuh-musuh ALLOH ta`ala bahwa mereka akan dibalas dan mereka akan diburu oleh tentara-tentara ALLOH ta`ala. Hawaa` Baraywv juga telah mengajari musuh-musuh ALLOH ta`ala, bahwa ummat Islam masih memiliki dan akan selalu memiliki wanita-wanita yang dapat melahirkan para mujahidin, laki-laki maupun wanita, yang akan membela keyakinan dan kehormatan muslimin dimanapun.

Akankah ummat muslim yang masih duduk-duduk dengan tenang di rumah-rumah mereka mengambil pelajaran dari apa yang diajarkan oleh Hawaa` Barayev pada dunia. Apakah kalian akan mengikuti tindakannaya yang memiliki keimanan yang tidak perlu diragukan lagi dan keberaniannya? Apakah kalian akan ikut mendukung saudara-saudari kalian di Chechnya dengan segenap kekuatan kalian, politik kalian dan financial kalian? Akankah kalian setidaknya mengingat saudara-saudari kalian di Chechnya dalam doa-doa kalian?

Tindakan ini telah menambahkan sebuah warna baru pada perang gerilya yang dilakukan oleh mujahidin sebagai salah satu perlawanan mereka untuk membasmi keberadaan tentara Rusia di Chechnya. Semoga ALLOH ta`ala meningkatkan intensitas serangan semacam ini, dan semoga ALLOH ta`ala akan senantiasa merohmati saudari kita tecinta, syahidah ummah Hawaa` Barayev, hanya ALLOH lah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kita tidak mensucikan seorangpun di atas-Nya

Sesaat setelah berita serangan tersebut menyebar, komandan lapangan Ramadan Ahmadov berkomentar: “Laki-laki Chechnya yang hanya duduk-duduk di rumah-rumah mereka dan tidak melakukan apapun tidak dapat lagi menampakan wajahnya dihadapan para wanita; semoga ALLOH ta`ala menyayangi saudari kita, Hawaa` Barayev.”

Hawaa` Barayev adalah wanita pertama yang melancarkan serangan bom syahid di Chechnya. Dia bukanlah syahidah pertama di Chechnya, sebelumnya telah ada saudari-saudari kita yang syahid di tangan Rusia pengecut. Akan tetapi dia telah menjadi perintis aksi bom syahid wanita; aksinya tidak saja diikuti oleh sepupunya yaitu komandan lapangan Arbi Barayev, dia juga meningkatkan semangat para mujahidin untuk hidup, jihad dan mati di jalan ALLOH ta`ala.

Semoga ALLOH ta`ala memberikan kemenangan pada Mujahdin di Chechnya dan semoga ALLOH ta`ala menempatkan mereka pada syurga tertinggi dan dalam naunganNya.

Dialah salah satu saudari kita yang telah syahid dari ummat ini.

“Aku tahu apa yang aku lakukan, syurga memiliki harga dan aku berharap ini akan menjadi harga untuk syurga.”

Hawaa' Barayev, The Sword of the Hijab.

(qoidun/arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar